Ruang publik monumental untuk merayakan perdamaian dunia

Bandung Freedom Park & Expo

Arsitektur Publik
Bandung Freedom Park & Expo
Bandung Freedom Park & Expo
  • Status

    Konseptual desain OnProgress
  • Tahun

    2015
  • Lokasi

    Walini

Ikon ruang publik yang menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia Afrika.

Bandung Freedom Park & Expo di Walini, yang dirancang pada tahun 2015, merupakan proyek konseptual dengan nilai historis yang sangat penting. Proyek ini terinspirasi dari Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 18–24 April 1955, sebuah momen bersejarah ketika 29 negara Asia dan Afrika yang baru merdeka dari kolonialisme menyatakan kebersamaan untuk membangun ekonomi dan menghindari konflik global. Taman ini ditujukan untuk menjadi simbol pembebasan, persatuan, serta komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia.

Solusi Kami

PT NuArt Consultant menghadirkan solusi inovatif dan berkelanjutan dalam setiap proyek. Dari tahap konseptual hingga realisasi, kami menggabungkan seni, teknologi, dan ketelitian untuk menjawab kebutuhan klien. Solusi kami tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional, relevan, dan berdampak sosial. Dengan ekosistem yang melibatkan arsitek, seniman, desainer, dan teknisi, setiap karya lahir dari kolaborasi yang visioner.

Konsep & Ideasi

Konsep & Ideasi

Kami mengembangkan ide kreatif berdasarkan visi klien, konteks budaya, dan simbolisme yang kuat untuk karya monumental.

Pengembangan Desain

Pengembangan Desain

Ide awal ditransformasikan menjadi desain yang komprehensif, meliputi bentuk, material, struktur, dan integrasi dengan lingkungan.

Realisasi & Dukungan Lapangan

Realisasi & Dukungan Lapangan

Tim kami mendampingi pelaksanaan di lapangan, memastikan kualitas, akurasi teknis, dan keselarasan dengan konsep artistik awal.

Proyek Terkait

Monumen Dirgantara & Gelora Nusantara

Portfolio

Monumen Dirgantara & Gelora Nusantara

Masjid Negara

Portfolio

Masjid Negara

Jadilah bagian dari karya ikonik bersama kami.

Kami percaya, arsitektur dan seni monumental hanya bisa lahir dari ketekunan—dan mereka yang siap menantinya akan mendapat karya yang selalu relevan sepanjang generasi.